Petugas pemadam kebakaran menanggapi lebih banyak panggilan terkait kebakaran tahun lalu, dipicu oleh lonjakan kebakaran vegetasi dan perangkat mobilitas pribadi (PMD) yang terbakar.
Statistik yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) pada hari Rabu (12 Februari) menunjukkan bahwa SCDF menanggapi total 2.862 panggilan terkait kebakaran tahun lalu, naik 7,8 persen dari tahun sebelumnya.
Jumlah ini tidak termasuk jumlah kebakaran yang melibatkan sampah dan saluran pembuangan sampah, yang menurut SCDF menimbulkan “risiko sangat rendah” relatif terhadap kebakaran lainnya.
Sebagian besar kebakaran tahun lalu disebabkan oleh pembuangan sembarangan bahan-bahan yang menyala, seperti puntung rokok atau bara arang, yang menyebabkan lebih dari satu dari tiga kebakaran.
Asal listrik adalah penyebab kebakaran paling umum kedua, menghasilkan sekitar 23 persen dari semua kebakaran tahun lalu.
Kebakaran vegetasi mengalami kenaikan tertinggi tahun lalu, dengan jumlah melonjak 50,2 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 883 kasus tahun lalu.
“Ini sebagian besar disebabkan oleh cuaca kering yang berkelanjutan antara Januari dan Maret 2019, serta antara Juli dan September 2019,” kata SCDF dalam pernyataannya.
Untuk mengatasi hal ini, agensi akan terus bekerja dengan Satuan Tugas Kebakaran Hutan, yang telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan, seperti memangkas vegetasi yang tumbuh terlalu banyak di daerah berisiko tinggi.
“Patroli di titik-titik panas kebakaran juga akan ditingkatkan selama musim kemarau untuk mendeteksi kemungkinan risiko kebakaran dan segera menangani setiap kejadian kebakaran,” kata SCDF.
Kebakaran terkait PMD adalah bidang lain yang menjadi perhatian, kata SCDF, dengan lebih banyak cedera akibat lebih banyak kebakaran semacam itu.
Ada 102 kebakaran terkait PMD tahun lalu, hampir dua kali lipat jumlah tahun sebelumnya, dan 46 orang terluka akibat kebakaran ini dan kebakaran yang melibatkan sepeda yang dibantu listrik, termasuk satu kematian.
