Tetapi perlombaan kepemimpinan berakhir pada hari Sabtu dengan penunjukan Muhyiddin oleh Raja sebagai Perdana Menteri.
Mahathir mengatakan pada acara hari Minggu bahwa dia telah mengundurkan diri dengan pemikiran bahwa Anwar bisa mengambil alih tempatnya. Tapi katanya, ada orang yang ingin dia tetap tinggal.
“Jika orang-orang ingin saya bersaing, saya akan melakukannya. Jika saya mendapatkan lebih banyak suara, maka saya akan kembali. Tapi Anwar berpikir bahwa dia akan mendapatkannya sebagai gantinya,” katanya.
Mahathir juga mengatakan bahwa Anwar telah membatalkan rencananya untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri dengan awalnya menolak untuk mendukung pencalonannya.
“Saya sedih karena saya kalah, karena Anwar meminta Pakatan untuk mencalonkannya. Dia memiliki 92 suara. Saya memiliki 60, atau bahkan lebih. Jika Pakatan memilih saya maka saya akan mendapatkan mayoritas,” katanya.
“Dia ingin menjadi perdana menteri, meskipun dia tahu dia tidak bisa mendapatkan mayoritas,” kata Mahathir.
Mahathir menambahkan bahwa Anwar selalu “terobsesi” untuk menjadi perdana menteri. “Di masa lalu, dia mendapat banyak dukungan. Tapi sekarang, orang-orang mendukung saya,” katanya.