KASTANIES/LESBOS, YUNANI (REUTERS) – Para migran mengalir melalui perbatasan permeabel ke Yunani dari Turki pada Minggu (1 Maret), ketika ribuan lainnya berkumpul di sisi Turki mencari jalan masuk setelah Ankara melonggarkan pembatasan pergerakan mereka.
Setidaknya 220 orang telah tiba melalui laut di pulau Yunani Lesbos pada hari Minggu pagi, kata sumber kementerian pertahanan Yunani. Lebih jauh ke utara, kelompok-kelompok mengarungi sungai di Kastanies di perbatasan bersama.
Ada ketegangan di Kastanies pada hari Sabtu setelah polisi anti huru hara menggunakan gas air mata untuk mengusir ratusan migran di pihak Turki yang menuntut akses ke Yunani.
Turki mengatakan tidak akan lagi menahan ratusan ribu migran di wilayahnya untuk mencapai Eropa, memicu serbuan hampir instan ke perbatasan yang dibagikannya dengan anggota Uni Eropa Yunani.
“Kemarin ada 9.600 upaya untuk melanggar perbatasan kami, dan semuanya berhasil ditangani,” kata wakil menteri pertahanan Alkiviadis Stefanis kepada Skai TV Yunani.
Organisasi Internasional untuk Migrasi menempatkan jumlah orang di sepanjang perbatasan Yunani-Turki pada 13.000. Pada Sabtu malam, bus-bus di kota-kota Turki masih sarat dengan orang-orang yang menuju daerah perbatasan, katanya.
Yunani mengatakan ada upaya yang diatur di perbatasannya, dan menuduh Turki secara aktif membimbing para migran.
“Mereka tidak hanya tidak menghentikan mereka, tetapi mereka membantu mereka,” kata Stefanis kepada Skai.
Yunani adalah pintu gerbang bagi ratusan ribu pencari suaka ke Eropa pada tahun 2015 dan 2016. Sudah ada lebih dari 40.000 migran di pulau-pulau Aegea, tinggal di kamp-kamp yang sangat penuh sesak dan kondisi kotor.
Pekan lalu, bentrokan pecah di Lesbos antara polisi anti huru hara dan penduduk setempat untuk membuat pusat penahanan tertutup untuk memindahkan populasi migran yang ada. Penduduk setempat mengatakan pulau-pulau itu menderita beban yang tidak proporsional.
Uni Eropa mengatakan pihaknya mendukung Yunani.
