SEOUL (Reuters) – Ekspor Korea Selatan menghentikan penurunan beruntun 14 bulan pada Februari berkat lebih banyak hari kerja tahun ini dibandingkan tahun lalu, meskipun bukti gangguan dari virus corona tercermin di luar angka utama.
Data perdagangan bulanan Korea Selatan, yang pertama dirilis di antara negara-negara pengekspor utama, memberikan panduan awal untuk kesehatan perdagangan global yang sudah terpukul dari epidemi.
Pengiriman keseluruhan pada Februari naik 4,5 persen tahun-ke-tahun, data kementerian perdagangan menunjukkan pada hari Minggu (1 Maret), mengalahkan perkiraan median kenaikan 3,4 persen, mengingat 3,5 hari kerja lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Ini dibandingkan dengan penurunan 6,3 persen pada Januari karena Tahun Baru Imlek, hari libur yang jatuh pada Februari tahun lalu.
Namun, ekspor rata-rata per hari kerja anjlok 11,7 persen, penurunan paling tajam dalam tiga bulan, dan ayunan besar dari kenaikan 4,6 persen pada Januari.
Ekspor ke China turun 6,6 persen dari tahun sebelumnya, setelah jatuh 3,7 persen untuk periode 1 Februari hingga 20 Februari, tetapi ekspor rata-rata ke China per hari kerja anjlok 21,1 persen, kata kementerian itu.
Ini mengikuti data pada hari Sabtu yang menunjukkan aktivitas pabrik di China mengalami kontraksi tercepat yang pernah ada di bulan Februari, bahkan lebih buruk daripada selama krisis keuangan global tahun 2008.
“Ekspor per hari terlihat lemah terutama pada paruh kedua Februari,” kata kepala ekonom Eugene Investment & Securities Lee Sang-jae, mencatat bahwa itu belum berakhir.
“Jika penurunan pada Februari terutama didorong oleh melemahnya permintaan China, ekspor akan turun lebih buruk pada Maret dan April karena persepsi negatif atas produk Made-in-Korea menyebar,” katanya.
Tetapi kenaikan permintaan dan harga chip, dan peningkatan penjualan ke negara lain termasuk Amerika Serikat, diperkirakan akan meniadakan sebagian dampak dari virus corona.
Rincian data perdagangan Korea Selatan menunjukkan penjualan chip memori dan komponen mobil Februari di luar negeri masing-masing naik 9,4 persen dan 10 persen, dari tahun sebelumnya.
