Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan penyaringan orang-orang dari China.
Pusat perjudian Macau yang dikuasai China mengkonfirmasi kasus pneumonia pertamanya terkait dengan virus corona dan memperketat langkah-langkah penyaringan suhu tubuh.
Kasus pertama virus muncul di Hong Kong pada hari Rabu, media melaporkan.
Pasien tiba melalui kereta api berkecepatan tinggi dari daratan dan telah dikarantina.
“Seluruh dunia sedang menonton,” kata Sekretaris Perdagangan kota, Edward Yau, kepada Reuters di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Korea Utara melarang turis asing mulai Rabu karena virus itu, kata beberapa operator tur asing, kehilangan salah satu sumber utama mata uang asingnya.
Olahraga juga terpengaruh, dengan beberapa pertandingan tinju kualifikasi untuk Olimpiade 2020 yang ditetapkan untuk Wuhan dibatalkan dan kualifikasi sepak bola wanita bergeser ke Nanjing.
Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat China, otoritas hukum tertinggi di negara yang dikuasai komunis itu, memposting pada hari Selasa bahwa siapa pun yang gagal melaporkan kasus virus “akan selamanya dipaku pada pilar rasa malu historis”.
Dan penyiar negara CCTV telah menunjukkan rekaman dokter dengan peralatan karantina di Wuhan.
Namun terlepas dari keterbukaan seperti itu, beberapa ahli skeptis.
“Kami memiliki alasan untuk meragukan apakah surv (pengawasan) memadai karena kasus meningkat,” tweet Dr Lawrence Gostin, seorang ahli kesehatan masyarakat di Georgetown University Law School di Washington.
Dr Neil Ferguson, spesialis penyakit menular di Imperial College London, memperkirakan bahwa jumlah kasus di Wuhan sekitar 4.000 dan memperkirakan wabah akan menyebar dengan cepat.
“Virus baru dapat menyebar lebih cepat melalui populasi daripada virus lain karena kita tidak memiliki kekebalan terhadap mereka,” katanya.
