JAKARTA (AP) – Lebih dari seribu Muslim berbaris ke kedutaan besar China yang dijaga ketat di ibukota Indonesia pada hari Jumat (27 Desember) untuk memprotes perlakuan China terhadap Muslim Uighur.
Para pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan ikat kepala biru bertuliskan, “Selamatkan Uighur”, meneriakkan “Keluar, China!” dan membentangkan bendera Indonesia dan Uighur saat mereka berbaris ke kedutaan di pusat kota Jakarta.
Dalam sebuah pidato, Yusuf Martak, seorang penyelenggara protes, mengutuk “penindasan, penyiksaan dan kekejaman oleh pemerintah Komunis China terhadap saudara Muslim Uighur”.
Martak, seorang pemimpin aliansi Muslim konservatif yang mengadakan protes massal terhadap gubernur etnis Cina di Jakarta, seorang Kristen minoritas, pada tahun 2016, menuntut diakhirinya penahanan massal Muslim Uighur di wilayah Xinjiang Cina.
“Kami Muslim menentang segala bentuk kolonialisme dan penindasan terhadap Uighur,” kata pembicara lain, Slamet Maarif, berdiri di atas truk.
Kerumunan meneriakkan “Keluar, Komunis!” ketika beberapa melambaikan spanduk bertuliskan, “Kami mendukung Uighur”.
Dia meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan untuk membantu Uighur.
Para pengunjuk rasa melakukan sholat sore di luar kedutaan sebelum bubar.
Organisasi hak asasi manusia mengatakan hingga satu juta etnis Muslim di Xinjiang telah ditahan di kamp-kamp di mana mereka menjadi sasaran indoktrinasi politik dan ditekan untuk melepaskan agama mereka.