SANAA, Yaman (AP) – Sebuah serangan rudal balistik merobek parade militer untuk kelompok separatis selatan Yaman yang didukung oleh Uni Emirat Arab, menewaskan sedikitnya enam tentara dan tiga anak-anak, seorang juru bicara mengatakan pada hari Minggu (29 Desember).
Ledakan itu terjadi ketika separatis, yang dikenal sebagai Pasukan Perlawanan, sedang menyelesaikan parade untuk rekrutan baru di lapangan sepak bola di ibukota provinsi Dhale, kata Maged al-Shoebi, juru bicara kelompok itu, melalui telepon kepada The Associated Press.
Separatis selatan bersekutu dengan koalisi pimpinan Saudi yang telah memerangi pemberontak Houthi Yaman.
Tetapi orang-orang selatan yang didukung UEA saat ini berselisih dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, yang lebih dekat bersekutu dengan Arab Saudi. Keretakan dalam blok anti-Houthi telah melebar selama beberapa bulan terakhir.
Rekaman yang beredar online tentang serangan hari Minggu menunjukkan sebuah lubang di panggung di tepi lapangan, tampaknya dari ledakan, sementara rekaman lain menunjukkan mayat di tanah.
Lebih dari 20 orang termasuk warga sipil terluka dalam ledakan itu, kata Al-Shoebi. Dia menyalahkan Houthi atas serangan itu. Kelompok pemberontak tidak segera berkomentar.
Houthi telah berusaha merebut provinsi Dhale dari separatis selatan selama bertahun-tahun, tetapi tanpa banyak kemajuan.
Konflik di Yaman dimulai dengan pengambilalihan Sanaa pada 2014 oleh pemberontak Houthi. Mereka mengusir pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, memaksanya melarikan diri ke selatan dan akhirnya ke Arab Saudi, yang memasuki perang pada 2015.
Pertempuran di negara termiskin di dunia Arab itu telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan jutaan orang menderita kekurangan makanan dan obat-obatan. Konflik juga telah mendorong negara itu ke ambang kelaparan.
