Komuter lain yang menyebut namanya hanya sebagai Mr Ong, adalah penduduk tetap yang telah melakukan perjalanan antara Johor dan Singapura selama lebih dari 25 tahun. Dia mengatakan kepada ST: “Layanan semacam itu telah membantu orang bepergian dengan lebih nyaman dan tidak harus meninggalkan rumah mereka lebih awal dibandingkan ketika menggunakan transportasi umum. Ini juga membantu menurunkan biaya dan jejak karbon.
“Biasanya harganya antara $ 10 dan $ 25, tergantung di mana lokasi awalnya.”
ST memahami bahwa Sameride belum meminta persetujuan LTA untuk meluncurkan layanan.
Sameride mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media pada hari Selasa (31 Desember) bahwa lebih dari 500 penawaran dan permintaan perjalanan terdaftar pada hari pertama operasi platform untuk rute lintas batas Singapura-Johor.
Perusahaan juga mengklarifikasi bahwa ini adalah platform perpesanan dan sosial yang dirancang untuk memungkinkan pengendara dan komuter membuat permintaan, menambahkan bahwa aplikasinya memungkinkan pengguna membuat tidak lebih dari dua penawaran atau permintaan setiap hari, memenuhi persyaratan LTA untuk carpool.
“Sameride tidak mengoperasikan armada mobil atau menyewa pengemudi untuk menyediakan tumpangan. Ini bukan aplikasi taksi. Ini adalah … platform perpesanan dan sosial dengan pengelompokan berdasarkan area rumah, area kerja, dan jadwal,” kata perusahaan itu.
“Jadi, (mirip) dengan… platform perpesanan dan sosial, penggunaan aplikasi Sameride tidak tunduk pada peraturan.”
LTA menolak mengomentari pernyataan Sameride.
