KUALA LUMPUR – Parti Islam SeMalaysia (PAS) akan kembali ke pemerintah federal setelah absen selama 42 tahun, sebagai salah satu partai yang mendukung Perdana Menteri Malaysia yang baru Muhyiddin Yassin.
Partai Islam yang memiliki keanggotaan satu juta orang telah menikmati lonjakan popularitas dalam beberapa bulan terakhir berkat aliansinya yang tidak mungkin dengan mantan musuh UMNO dan kekecewaan pemilih yang mendalam dengan koalisi Pakatan Harapan (PH), yang mengarah ke serangkaian kemenangan pemilihan sela baru-baru ini untuk pakta PAS-Umno.
Semua mata akan tertuju pada bagaimana partai, yang memerintah negara bagian Kelantan dan Terengganu, mempengaruhi kebijakan nasional.
Dalam sidang akhbarnya pada Ahad (1 Mac), PAS menepis soalan sama ada pemimpin UMNO yang kini menghadapi dakwaan rasuah akan diberi jawatan kabinet dalam kerajaan baru Tan Sri Muhyiddin.
Presiden PAS Abdul Hadi Awang mengatakan tidak adil menuduh anggota pemerintahan baru korupsi karena politisi dari PH juga menghadapi tuduhan serupa sebelumnya.
“Yang penting adalah menyelamatkan negara dari krisis politik yang terjadi,” katanya, mengacu pada gejolak selama seminggu yang melihat runtuhnya pemerintah Pakatan Harapan.
“Jika Anda ingin menuduh para pemimpin terkait dengan korupsi, PH juga memiliki pemimpin yang kasusnya telah dihentikan dari pergi ke pengadilan, mereka dibebaskan begitu saja,” katanya.
PAS adalah sebahagian daripada kerajaan persekutuan Barisan Nasional dari tahun 1974 hingga 1977, dan kemudiannya bekerjasama dengan UMNO untuk merebut kesemua 36 kerusi negeri di Kelantan. Presidennya saat itu Asri Musa juga menjadi menteri kabinet.
Bagaimanapun, berikutan keretakan dengan UMNO, PAS meninggalkan kerajaan BN dan bersaing sendiri dalam pilihan raya umum 1978 tetapi gagal menawan negeri itu, hanya memenangi dua kerusi.
Datuk Seri Hadi menolak mengatakan apakah partainya sekarang akan diwakili di kabinet.
“Mari kita bentuk pemerintahan dulu, kita bisa bicara tentang Kabinet nanti,” katanya.
