Wina (ANTARA) – Warga Swiss harus mempertimbangkan untuk menjatuhkan ucapan sehari-hari mencium pipi satu sama lain untuk menghindari penyebaran virus korona, kata Menteri Kesehatan Swiss Alain Berset dalam sambutannya yang diterbitkan pada Minggu (1 Maret).
Di Swiss, seperti di negara tetangga Prancis, adalah umum bagi wanita dan orang-orang dari lawan jenis untuk saling menyapa dengan ciuman bergantian di kedua pipi.
Versi Swiss umumnya melibatkan tiga asimetris secara total, berbeda dengan dua yang lebih biasa untuk “la bise” (ciuman) melintasi perbatasan.
“Kita tahu bahwa menjaga jarak sosial adalah cara terbaik untuk memperlambat penyebaran virus. Itulah sebabnya meninggalkan ciuman salam adalah ukuran yang harus dipertimbangkan secara serius,” kata Berset kepada surat kabar SonntagsZeitung, ketika ditanya apakah dia menasihati agar tidak mengucapkan salam itu.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran menyarankan Jumat lalu agar tidak berjabat tangan karena wabah virus corona, meskipun dia berhenti mengatakan hal yang sama tentang la bise.
Swiss dan Prancis berbatasan dengan Italia utara, tempat wabah terburuk di Eropa terjadi.
Mencuci atau mendisinfeksi tangan Anda secara teratur adalah inti dari saran yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan otoritas lain tentang cara mencegah penyebaran penyakit.
Secara terpisah, surat kabar NZZ am Sonntag mengutip seorang pejabat kesehatan yang mengatakan Swiss akan mengeluarkan pedoman baru dalam beberapa hari mendatang tentang cara menjaga terhadap penyakit tersebut.
“Salah satunya adalah segera berhenti berjabat tangan,” kata Daniel Koch, kepala unit penyakit menular di Departemen Kesehatan Federal Swiss, kepada surat kabar itu.